|

Penggemar K-Pop – Hindari Fomo Karena Gaya Hidup Hedon

bagikan

Penggemar K-Pop FOMO adalah sekelompok orang yang takut kehilangan momen berharga bersama idol nya. Tak jarang dari mereka yang menghabiskan uang di dunia K-Popers.

Penggemar K-Pop - Hindari Fomo Karena Gaya Hidup Hedon

Perkembangan Korean wave yang terjadi begitu cepat, hal ini terjadi didukung oleh salah satu konsep yang diberikan oleh kebudayaan Korea, kedekatan para artis K-Pop dengan penggemarnya (disebut K-Popers) di media sosial, adalah teknik yang digunakan. Melalui media sosial hal apa saja bisa kita bagikan dan infrmasi apa saja bisa kita dapatkan. Media sosial punya peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Dan juga media sosial memiliki sisi positif yang berperan dalam meningkatkan ilmu pengetahuan semakin berkembang. Para penggemar K-Pop menggunakan media sosial untuk menggali informasi terbaru mengenai artis idolanya. Juga media sosial mewadahi penggemar untuk dapat berinteraksi dengan idola mereka melalui Vidio Call. Semakin mereka menggali informasi maka semakin tinggi pula tingkat penasaran yang di dapat. Para K-Popers pun takut ketinggalan informasi atau pun momen yang di lakukan dengan idola.

Baca Juga: Fomo (fear of missing out) Pengertian Penyebab Dan Cara Mengatasinya

Kebiasaan Penggemar K-Pop Yang Merugikan

Kebiasaan-Penggemar-K-Pop-Yang-Merugikan

K-Popopers sangat senang mencari kebahagiaan lewat melihat konten-konten idolanya dan juga senang menghabiskan uangnya untuk membeli album dan merchandise idol group yang dikaguminya. Penggemar memiliki ciri yang mudah tergoda dan juga kurang stabil dalam mengambil keputusan, impulsif saat berbelanja. Tidak berpikir secara realistis mereka melakukan pembelian tanpa rencana, dan hanya karena rasa kesenangan, kepuasan diri, tanpa memikirkan kedepannya dan dilakukan secara cepat/spontan. Mereka membeli barang merchandise yang bahkan tidak mereka perlukan sama sekali harganya mulai dari Rp 250.000 hingga jutaan. Mereka membeli album adalah sebagai gaya hidup hedonis. Penggemar K-Pop membeli album boyband idolanya untuk mencari kesenangan dan kepuasan yang termasuk kedalam gaya hidup hedonis. Gaya hidup hedonis bisa diartikan sebagai bentuk  ungkapan dari harapan ataupun tindakan yang dimiliki oleh remaja untuk mencoba pengalaman baru, di mana mereka lebih tertuju untuk menekankan kesenangan dari pada melakukan aktivitas yang lebih bermanfaat.

Para K-Popers cenderung sulit untuk mengontrol respon berupa emosi dan perilakunya agar tetap fokus pada kegiatan yang sedang dilakukan di kehidupan nyata. Hanya demi bisa terhubung dengan individu lain. Respon yang di maksud adalah perasaan, respon, pemikiran , perilaku, dan performansi. FOMO yang dapat timbul pada K-Popers dapat menyebabkan  dampak negatif pada self-regulation. Self-regulation sendiri tertuju pada proses individu dalam mengontrol respon yang digunakan untuk mencapai tujuan atau standar dalam hidup yang dimiliki para penggeman K-Pop.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *