Apa Itu ‘Jam Koma’, Istilah di Kalangan Gen Z

bagikan

Jam Koma adalah istilah merujuk pada kondisi ketika seseorang merasa sangat lelah dan kehilangan semangat untuk melakukan aktivitas.

Apa Itu ‘Jam Koma’, Istilah di Kalangan Gen Z

Di era digital seperti sekarang, kita tentunya sering mendengar istilah-istilah baru yang jadi tren di kalangan anak muda, terutama Gen Z. Salah satu istilah yang sedang banyak dibahas adalah jam koma. Tapi, apa sih sebenarnya ‘jam koma’ itu? Kenapa istilah ini bisa viral dan dianggap relevan bagi generasi yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012 ini? Yuk, kita bahas lebih dalam tentang fenomena ‘jam koma’ dan apa artinya bagi kehidupan sehari-hari Gen Z!

Apa Itu Jam Koma?

Jam koma merupakan istilah yang digunakan oleh Gen Z untuk menggambarkan kondisi mental yang mereka alami setelah menjalani aktivitas berat atau rutin harian. Istilah ini menggambarkan saat seseorang merasa kehilangan fokus dan energi, hingga sulit untuk melanjutkan aktivitas. Bayangkan saja, kamu sudah seharian beraktivitas, mulai dari kuliah, kerja, lalu scrolling media sosial. Tiba-tiba, di tengah kegiatan, otakmu terasa ng hang dan semua terasa berat. Nah, saat itulah kamu mengalami yang namanya jam koma.

Menurut beberapa sumber, jam koma ini sering terjadi pada jam-jam tertentu, biasanya di sore hari atau menjelang malam. Kelelahan fisik dan mental yang diakibatkan oleh jadwal padat bisa membuat seseorang tak bisa berkonsentrasi, merasa lesu, dan bahkan tampak blank saat melakukan sesuatu. Banyak yang menyebutkan bahwa kondisi ini tidak hanya dialami oleh pelajar atau mahasiswa, tetapi juga oleh pekerja muda.

Silang Pendapat: Penyebab Jam Koma

Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan terjadinya jam koma, dan umumnya berhubungan dengan gaya hidup yang dijalani oleh Gen Z. Berikut beberapa penyebab umum yang sering dibicarakan:

  • Beban Tugas yang Berat: Gen Z dikenal dengan semangatnya, banyak yang mengambil tugas kuliah, pekerjaan, plus hobi di waktu yang bersamaan. Kadang-kadang, semua itu bisa menumpuk dan menyebabkan overload mental yang berujung pada jam koma.
  • Penggunaan Gadget Berlebihan: Kita tahu betapa sulitnya melepaskan diri dari media sosial. Scroll TikTok, main Instagram, atau nonton YouTube tanpa henti bisa bikin otak kita lelah. Ketika kamu menghabiskan terlalu banyak waktu di depan layar, itu bisa menguras energi mentalmu.
  • Kurang Tidur: Selalu begadang untuk menyelesaikan tugas atau sekadar menonton film, sangat umum bagi Gen Z. Padahal, kurang tidur bisa memengaruhi kesehatan mental dan fisik, membuat kita lebih mudah merasa lelah dan tidak fokus.
  • Tekanan Sosial: Gen Z tumbuh di tengah banyak informasi dan tekanan dari media sosial. Berusaha untuk terlihat baik di media sosial, merasa harus produktif setiap saat, dan memenuhi ekspektasi orang lain bisa jadi beban yang berat, hingga akhirnya merasa koma.
  • Multitasking yang Berlebihan: Banyak anak muda yang terbiasa melakukan banyak hal sekaligus, seperti belajar sambil chatting atau menonton video. Namun, multitasking seringkali menguras perhatian dan daya ingat, sehingga memicu kelelahan mental.

Baca Juga: Mau Nonton Linkin Park di Jakarta? Ini Dia Harga dan Cara Beli Tiketnya

Gejala-Gejala Jam Koma

Gejala-Gejala Jam Koma
Carol, seorang mahasiswa, pernah bercerita, Setelah seharian mengerjakan tugas dan kuliah, kadang aku merasa tiba-tiba tidak bisa berpikir dan hanya duduk di depan laptop, tapi tidak tahu harus ngapain. Gejala jam koma memang bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Berikut adalah beberapa tanda bahwa seseorang mungkin sudah memasuki jam koma:

  • Kehilangan Fokus: Saat kamu berusaha untuk menyelesaikan tugas, tetapi pikiran kamu terus melayang ke hal lain, berarti kamu mungkin sudah memasuki periode jam koma.
  • Rasa Lelah Berlebihan: Meski sudah tidur cukup, jika kamu merasa sangat lelah dan tak bersemangat, itu tanda yang jelas.
  • Susah Berkonsentrasi: Kamu mungkin mendapati diri melakukan kesalahan kecil saat bekerja atau tidak bisa mengingat apa yang baru saja kamu baca.
  • Mood yang Buruk: Ketika stres mental meningkat, suasana hati pun bisa berubah. Kamu mungkin merasa mudah marah, cemas, atau bahkan tertekan.

Dampak Pemasaran Serba Digital

Seiring dengan kemunculan istilah jam koma, banyak ahli mulai memberikan perhatian lebih pada kondisi ini sebagai bentuk kelelahan mental. Menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial tanpa jeda bisa memperburuk kondisi mental seseorang.

Selain itu, banyak yang berpendapat bahwa perkembangan teknologi dan internet memengaruhi bagaimana Gen Z berinteraksi dengan dunia. Hal ini juga berkaitan dengan kesehatan mental secara keseluruhan. Lalu, bagaimana cara mengatasi kondisi ini? Ada beberapa saran yang bisa membantu agar kita terhindar dari jam koma.

Cara Mengatasi Jam Koma

Mengatasi jam koma bukanlah hal yang mustahil. Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan:

  • Ambil Istirahat Secara Teratur: Jangan malu untuk mengambil jeda. Setiap 50-60 menit, ambil waktu 5-10 menit untuk berdiri, bergerak, atau sekadar mengalihkan perhatian ke hal lain bisa membantu menyegarkan pikiran.
  • Kurangi Penggunaan Gadget: Cobalah untuk mengatur waktu penggunaan perangkat elektronik. Misalnya, gunakan aplikasi untuk membatasi screen time, agar tidak terjebak terlalu lama dalam dunia maya.
  • Tidur yang Cukup: Prioritaskan waktu tidur. Tidur yang cukup memainkan peranan penting dalam kesehatan mental. Pastikan tubuhmu mendapatkan waktu istirahat yang memadai setiap malam.
  • Atur Beban Aktivitas: Belajar untuk tidak mengambil terlalu banyak tugas dalam satu waktu. Pembagian waktu yang baik bisa membantu menghindari beban berlebih yang menyakitkan.
  • Olahraga Secara Teratur: Aktivitas fisik bisa menjadi cara ampuh mengusir stres. Olahraga dapat meningkatkan mood dan mengurangi perasaan lelah.
  • Kenali Pemicu: Jika kamu sudah mulai merasa lelah, cobalah untuk mengenali apa yang menyebabkannya. Apakah beban kerja? Atau mungkin interaksi sosial yang terlalu menguras tenaga? Dengan mengenali pemicu, kamu bisa lebih mudah mencari solusi.
  • Praktikkan Mindfulness: Cobalah meditasi atau teknik pernapasan untuk menghilangkan stres. Ini bisa membantu menenangkan pikiran dan menyegarkan kembali fokusmu.
  • Jangan Ragu untuk MEncari Bantuan: Jika kamu merasa jam koma mulai mengganggu hidupmu, pertimbangkan untuk berbicara dengan seorang profesional. Banyak ahli kini fokus pada kesehatan mental yang bisa membantu mengatasi masalah ini.

Kesimpulan

Jam koma’ merupakan istilah yang sangat relevan bagi Gen Z, menggambarkan kondisi kelelahan mental yang dialami setelah menjalani aktivitas berat, baik dalam dunia akademis maupun pekerjaan.​ Istilah ini mencerminkan bagaimana generasi muda saat ini sering terjebak dalam tekanan untuk selalu produktif, ditambah dengan gaya hidup digital yang membuat mereka terpapar informasi secara terus-menerus. Dalam keadaan jam koma, seseorang bisa kehilangan fokus, merasa lelah, dan mengalami perubahan suasana hati yang signifikan, sehingga mengganggu aktivitas sehari-hari mereka.

Untuk mengatasi fenomena ini, penting bagi Gen Z untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Mengatur waktu istirahat, membatasi penggunaan gadget, serta menjaga kualitas tidur adalah beberapa cara efektif untuk mencegah kelebihan beban mental. Dengan memahami dan mengenali tanda-tanda jam koma, generasi muda dapat lebih bijak dalam mengelola tekanan yang mereka hadapi, serta memastikan bahwa kesehatan mental tetap menjadi prioritas utama. Seiring dengan berkembangnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, diharapkan istilah ini juga mengarah pada percakapan yang lebih luas tentang kesejahteraan psikologis di kalangan anak muda.

Manfaatkan juga waktu anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi informasi viral terupdate lainnya hanya di KEPPOO INDONESIA.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *