Bos Pegadaian Peringatkan Jangan Investasi Emas Hanya Karena FOMO

bagikan

Bos Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengingatkan masyarakat agar tidak terburu-buru investasi emas hanya karena FOMO.

Bos Pegadaian Peringatkan Jangan Investasi Emas Hanya Karena FOMO

Masyarakat tampaknya semakin tertarik membeli emas sebagai instrumen investasi, yang salah satunya terlihat dari meningkatnya jumlah transaksi di Pegadaian. Namun, meskipun permintaan tinggi, Bos Pegadaian, Damar Latri Setiawan, mengingatkan agar masyarakat tidak hanya membeli emas karena dorongan fear of missing out (FOMO) atau rasa takut ketinggalan keuntungan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran FOMO PLUS INDONESIA.

tebak skor hadiah pulsa  

Peningkatan Transaksi Emas di Pegadaian

Data terbaru menunjukkan adanya lonjakan luar biasa dalam transaksi Tabungan Emas Pegadaian. Menurut Damar, pada bulan April 2025 saja, jumlah transaksi emas mengalami peningkatan hingga empat kali lipat. Dari transaksi sebelumnya yang hanya sekitar Rp 380 miliar, kini telah mencapai angka fantastis yaitu Rp 1,5 triliun.

Bahkan, Damar optimis angka ini bisa melonjak hingga sepuluh kali lipat di akhir bulan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mulai menggandrungi emas sebagai pilihan investasi, khususnya setelah melihat tren kenaikan harga emas yang cukup signifikan.

Namun, meski ada lonjakan transaksi, Damar tetap mengingatkan agar para investor bijak dalam memilih instrumen investasi. “Investasi emas harus dilihat dengan perspektif jangka panjang, bukan hanya mengikuti tren sementara,” ungkapnya.

Waspadai Investasi Emas Karena FOMO

Salah satu hal yang menjadi perhatian Damar adalah FOMO atau rasa takut ketinggalan yang sering mendorong orang untuk membeli emas. Banyak orang yang memutuskan untuk membeli emas hanya karena melihat tren atau harga emas yang sedang naik.

Padahal, seperti yang diungkapkan oleh Damar, investasi emas adalah investasi jangka panjang. Emas bukan instrumen yang cocok untuk trading atau mencari keuntungan jangka pendek. Damar menegaskan bahwa masyarakat harus memahami fundamental ekonomi yang memengaruhi harga emas.

Kenaikan harga emas saat ini memang terlihat menjanjikan, namun hal tersebut dipengaruhi oleh faktor-faktor global seperti ketidakpastian ekonomi, geopolitik, dan perang dagang. Oleh karena itu, membeli emas hanya karena mengikuti tren bisa jadi berisiko, terutama jika tidak didasari pemahaman yang matang mengenai kondisi pasar.

Baca Juga: Dari FOMO ke Flow: Cara Meningkatkan Kualitas Hidup Tanpa Gangguan

Keuntungan Emas untuk Jangka Panjang

Keuntungan Emas untuk Jangka Panjang

Meskipun peringatan tersebut penting, Damar tetap optimis terhadap prospek investasi emas dalam jangka panjang. Dalam beberapa dekade terakhir, emas telah terbukti menjadi salah satu instrumen investasi yang mampu mengalahkan inflasi dan menjaga nilai kekayaan. Dalam jangka panjang, harga emas cenderung naik, terlepas dari fluktuasi harga yang terjadi dalam waktu singkat.

“Untuk investasi jangka panjang, emas tetap menjadi pilihan yang baik, karena nilainya cenderung naik seiring waktu,” kata Damar. Hal ini sejalan dengan pengalaman para investor yang telah lama berinvestasi di emas dan merasakan manfaat dari kenaikan harga emas yang terus berlanjut.

Prediksi Kenaikan Harga Emas Hingga 2025

Meskipun begitu, Damar juga tidak menutup mata terhadap kondisi pasar yang sedang terjadi saat ini. Analis memperkirakan bahwa harga emas global akan terus mengalami kenaikan hingga akhir 2025. Bahkan, beberapa prediksi memperkirakan harga emas dapat mencapai US$ 3.400 per troy ounce, meskipun angka ini masih sangat tergantung pada kondisi global yang penuh ketidakpastian.

Faktor-faktor yang mempengaruhi harga emas, seperti geopolitik dan kebijakan impor era Donald Trump, menjadi pertimbangan penting dalam menentukan tren harga emas di masa depan. Oleh karena itu, meskipun prospek emas terlihat cerah, Damar tetap mengingatkan agar para investor tidak terburu-buru dalam membeli emas hanya berdasarkan sentimen jangka pendek.

Kesimpulan

Meskipun harga emas saat ini cenderung meningkat, Bos Pegadaian Damar Latri Setiawan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam membeli emas. Jangan biarkan FOMO atau rasa takut ketinggalan mengarahkan keputusan investasi Anda. Pastikan investasi emas Anda didasarkan pada rencana jangka panjang dan pemahaman yang mendalam mengenai kondisi pasar.

Investasi emas, seperti yang disampaikan Damar, harus dilihat sebagai cara untuk melindungi kekayaan dan menghadapi inflasi dalam jangka panjang, bukan sekadar cara cepat untuk meraih keuntungan. Maka dari itu, bijaklah dalam memilih waktu dan cara berinvestasi di emas agar hasilnya maksimal di masa depan. Simak dan ikuti terus jangan sampai ketinggalan informasi terlengkap mengenai Jangan Investasi Emas Hanya Karena FOMO.


Sumber Informasi Gambar:

  1. Gambar Pertama dari voi.id
  2. Gambar Kedua dari cnnindonesia.com

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *