Dirut Pegadaian Sebut Aksi Borong Emas Bukan FOMO Sekadar Ikut Tren!
Lonjakan pembelian emas yang terjadi belakangan ini bukanlah FOMO, melainkan sebuah pilihan investasi yang stabil di tengah gejolak pasar.
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyatakan bahwa masyarakat seharusnya berinvestasi emas bukan karena ikut-ikutan. Dibawah ini anda bisa melihat berbagai informasi menarik lainnya seputaran FOMO PLUS INDONESIA.
Peningkatan Transaksi Tabungan Emas di April 2025
Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, menyampaikan adanya peningkatan transaksi Tabungan Emas selama bulan April 2025. Kenaikan ini menunjukkan bahwa masyarakat melihat emas sebagai aset yang stabil, terutama ketika pasar keuangan global mengalami volatilitas.
Emas sering dianggap sebagai “safe haven” atau aset lindung nilai yang nilainya cenderung tetap kuat saat aset lain seperti saham atau mata uang bergejolak. Peningkatan ini mengindikasikan bahwa investor sedang mencari keamanan dan stabilitas di tengah ketidakpastian ekonomi.
Emas Sebagai Investasi Stabil di Tengah Gejolak Pasar
Emas telah lama dikenal sebagai instrumen investasi yang stabil dan aman, terutama saat kondisi ekonomi global tidak menentu. Direktur Pegadaian menegaskan bahwa lonjakan pembelian emas saat ini bukanlah sekadar tren sesaat atau Fear of Missing Out (FOMO), tetapi merupakan keputusan rasional dari investor yang mencari stabilitas.
Dalam konteks gejolak pasar, seperti inflasi yang meningkat atau ketidakpastian geopolitik, nilai aset lain cenderung fluktuatif, sedangkan emas sering kali mempertahankan atau bahkan meningkatkan nilainya. Ini menjadikan emas pilihan menarik bagi mereka yang ingin melindungi nilai aset mereka dari depresiasi.
Baca Juga: FOMO Plus Indonesia, Platform Diskusi Eksklusif Para Profesional
Mengapa Bukan FOMO?
Fenomena FOMO (Fear of Missing Out) merujuk pada perasaan cemas atau khawatir akan kehilangan kesempatan yang sedang populer, sehingga mendorong seseorang untuk ikut-ikutan melakukan sesuatu.
Namun, menurut Direktur Utama PT Pegadaian, Damar Latri Setiawan, aksi borong emas yang terjadi bukanlah disebabkan oleh FOMO.
Sebaliknya, peningkatan pembelian emas ini didorong oleh pemahaman yang lebih matang dari masyarakat mengenai peran emas sebagai instrumen investasi yang tangguh di masa ketidakpastian.
Keputusan untuk berinvestasi emas didasari pada analisis fundamental dan keinginan untuk diversifikasi portofolio investasi, bukan sekadar ikut-ikutan tren yang sedang viral.
Investasi Rasional Bukan Ikut-ikutan
Damar Latri Setiawan dari PT Pegadaian secara tegas mengimbau masyarakat untuk melakukan investasi emas dengan dasar yang rasional dan bukan hanya karena ikut-ikutan atau terpengaruh oleh FOMO.
Penting bagi calon investor untuk memahami bahwa setiap investasi memiliki risiko dan potensi keuntungan yang berbeda. Emas, meskipun dikenal stabil, tetap memerlukan pemahaman yang baik tentang mekanisme pasarnya.
Oleh karena itu, Pegadaian mendorong masyarakat untuk melakukan riset. Mempertimbangkan tujuan keuangan jangka panjang, dan berkonsultasi dengan ahli keuangan sebelum membuat keputusan investasi. Alih-alih hanya mengikuti keramaian pasar.
Pentingnya Edukasi Investasi Emas
Meskipun emas dikenal sebagai investasi yang relatif aman, edukasi mengenai investasi ini tetap krusial. Edukasi yang tepat akan membantu masyarakat memahami kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual emas, faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harganya. Serta bagaimana cara menyimpan emas dengan aman.
Dengan pemahaman yang komprehensif, investor dapat membuat keputusan yang lebih cerdas dan memaksimalkan potensi keuntungan dari investasi emas mereka. Sekaligus menghindari kerugian yang tidak perlu. Langkah ini juga mendukung misi Pegadaian untuk mendorong investasi yang bertanggung jawab di kalangan masyarakat.
Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang informasi FOMO PLUS INDONESIA yang akan kami berikan setiap harinya.
- Gambar Utama dari Kompas.tv