Dosen UGM Ungkap FOMO Sebagai Pemicu Maraknya Judi Online

bagikan

Fear of Missing Out (FOMO) adalah fenomena sosial yang umum di kalangan masyarakat, yang dianggap juga sebagai pemicu maraknya judi online.

Dosen UGM Ungkap FOMO Sebagai Pemicu Maraknya Judi Online

Berbagai laporan menunjukkan bahwa banyak masyarakat, terutama mahasiswa, terjerat dengan praktik perjudian yang merugikan. ​Dalam konteks ini, Dosen Universitas Gadjah Mada (UGM), I Wayan Nuka Lantara, Ph.D., mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang berkontribusi terhadap maraknya judi online adalah munculnya perasaan fear of missing out (FOMO).​

Artikel FOMO PLUS INDONESIA akan mengeksplorasi bagaimana FOMO berperan dalam memicu peningkatan perilaku judi online, dampaknya terhadap masyarakat, dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk mengatasi masalah ini.

Mengenal Apa Itu FOMO?

FOMO, atau Fear of Missing Out, adalah istilah yang sering digunakan dalam konteks psikologis untuk menggambarkan perasaan cemas atau khawatir terhadap ketertinggalan dari pengalaman orang lain. Dalam era digital saat ini, di mana media sosial menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, FOMO semakin meluas.

Pengguna media sosial sering kali melihat teman-teman mereka berbagi momen-momen yang menarik, sukses, atau menyenangkan, yang kemudian membangkitkan keinginan untuk turut serta dalam pengalaman tersebut. FOMO pertama kali diciptakan pada tahun 2004 oleh spesialis pemasaran, Dan Herman.

Namun, istilah ini semakin populer seiring dengan merebaknya penggunaan media sosial. FOMO dapat memengaruhi berbagai aspek hidup, mulai dari keputusan sehari-hari hingga pola konsumsi yang cenderung impulsif. I Wayan Nuka Lantara menekankan bahwa FOMO dapat mendorong individu orang untuk terlibat dalam judi online.

Melihat teman-teman berhasil meraih kemenangan besar dalam perjudian bisa menciptakan rasa ingin tahu yang mendalam dan keinginan untuk mengalami “sensasi” yang sama, meskipun mereka tidak mengetahui risikonya.

Maraknya Judi Online di Indonesia

Judi online di Indonesia telah menjadi isu serius yang harus ditangani dengan tepat. Dengan akses internet yang luas dan kemudahan platform perjudian yang bermunculan, banyak orang yang terjebak dalam praktik ini.

Beberapa data menunjukkan fakta mengejutkan mengenai kondisi perjudian di Indonesia:

  1. Peningkatan Jumlah Pelaku: Menurut Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, sekitar 960.000 mahasiswa terlibat praktik judi online. Angka tersebut mencerminkan betapa seriusnya masalah ini dan bagaimana praktik perjudian telah meresap ke dalam kehidupan generasi muda.
  2. Target Utama: Pengamat dari UGM menegaskan bahwa generasi muda, terutama mahasiswa, menjadi sasaran empuk karena keduanya berada dalam fase pencarian identitas dan kebebasan. Keinginan untuk menghadapi tantangan baru dan memanfaatkan peluang yang terlihat menggiurkan membuat mereka rentan terhadap FOMO.
  3. Dampak Ekonomi: Judi online tidak hanya berpengaruh pada individu, tetapi juga dapat merugikan perekonomian keluarga. Banyak orang yang berputar-putar dalam lingkaran utang dan kehilangan sumber penghasilan mereka akibat kebiasaan berjudi.

Dampak FOMO Terhadap Perilaku Berjudi

FOMO dapat menyebabkan seseorang mengambil keputusan yang tidak rasional hanya untuk mendapatkan pengalaman yang dianggap menarik atau menghibur.

Dalam konteks judi online, beberapa dampak yang dihasilkan dari FOMO adalah sebagai berikut:

  1. Perilaku Impulsif: Ketika seseorang merasa khawatir akan kehilangan sesuatu yang berharga atau menyenangkan, mereka cenderung bertindak impulsif. Misalnya, individu mungkin tergoda untuk menghabiskan uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan hidup agar dapat berpartisipasi dalam judi online, demi pengalaman seru yang dijual oleh iklan atau teman-teman mereka.
  2. Kecanduan dan Ketergantungan: FOMO dapat menyebabkan perkembangan kecanduan judi, di mana individu merasa harus terus terlibat dalam perjudian untuk “menang” dan mendapatkan kembali apa yang telah hilang. Rasa cemas yang ditimbulkan dari ketidakpastian hanya akan memperburuk kondisi mental mereka.
  3. Perubahan dalam Interaksi Sosial: Banyak orang yang terjerat dalam judi online mulai mengisolasi diri dari interaksi sosial yang sehat. Mereka mungkin lebih mengutamakan perjudian daripada menghadiri acara sosial atau berkumpul dengan teman, hanya untuk memastikan mereka tidak ketinggalan momen kemenangan di platform judi.

Baca Juga: FOMO: Memahami Dampak Psikologis dari Rasa Takut Ketinggalan

Isu Sosial dan Psikologis Terkait Judi Online

Dampak dari maraknya judi online dan pengaruh FOMO tidak hanya terjadi di tingkat individu, tetapi juga memiliki implikasi sosial yang lebih besar. Masyarakat perlu memahami bahwa perjudian bukan sekadar isu pribadi, tetapi juga mencakup dampak yang lebih luas.

Masyarakat yang tidak sadar akan bahaya judi online dapat menjadi komunitas yang rentan terhadap kejahatan dan perilaku anti-sosial. Pecandu judi seringkali melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan uang guna melanjutkan kebiasaan memperjudikan diri.

Dalam banyak kasus, masalah judi dapat menyebabkan gangguan mental, seperti depresi, kecemasan, dan stres. Resiko mengalaminya jauh lebih prevalen di kalangan individu yang terlalu terpapar dengan informasi dan iklan judi.

Kebiasaan berjudi dapat berdampak buruk pada hubungan keluarga. Ketika individu menghabiskan waktu dan uang untuk berjudi, mereka sering kali mengabaikan tanggung jawab terhadap keluarga, sehingga menciptakan ketegangan dalam hubungan antar anggota keluarga.

Upaya Mengatasi Masalah Judi Online

Menghadapi maraknya judi online yang diperparah oleh efek FOMO, berbagai upaya dapat dilakukan untuk menanggulangi masalah ini. Hal tersebut melibatkan sinergi antara pemerintah, institusi pendidikan, keluarga, dan masyarakat umum:

  1. Edukasi dan Kesadaran: Salah satu langkah paling penting adalah meningkatkan edukasi mengenai bahaya judi online. Khususnya di kalangan mahasiswa, pendidikan mengenai keuangan pribadi dan dampak negatif dari judi harus menjadi fokus utama dalam aktivitas kampus.
  2. Program Pendampingan Psikologis: Institusi pendidikan perlu menyediakan layanan kesehatan mental dan pendampingan bagi mereka yang berisiko terjerat dalam judi. Dengan adanya program ini, individu dapat mendapat dukungan yang dibutuhkan untuk menghadapi kondisi psikologis dan menemukan solusi yang lebih baik daripada berjudi.
  3. Bentuk Komunitas Positif: Membentuk komunitas yang memberikan dukungan emosional dan pengalaman positif bagi individu dapat menjadi langkah pencegahan. Kegiatan olahraga, seni, atau kegiatan sosial lainnya bisa menjadi alternatif menarik daripada terlibat dalam judi online.

Langkah Pihak Berwenang

Pemerintah dan pihak berwenang juga memiliki peran penting dalam menanggulangi maraknya judi online yang berdampak pada masyarakat. Beberapa langkah yang dapat diambil antara lain:

  1. Menegakkan Hukum: Pemerintah perlu mengambil langkah tegas untuk menindak praktik judi ilegal. Ini termasuk memberikan sanksi kepada website judi online yang tidak berizin serta mengawasi semua aktivitas perjudian.
  2. Platform Pemantauan: Membentuk platform pemantauan yang memantau aktivitas judi online dan melakukan tindakan preventif untuk mencegah orang mengakses situs perjudian. Kerja sama dengan penyedia layanan internet (ISP) dapat membantu memblokir akses ke situs-situs taruhan ilegal.
  3. Kampanye Kesadaran Publik: Mengadakan kampanye kesadaran di media sosial dan tempat-tempat umum guna memberikan informasi mengenai bahaya judi online dan dampak dari FOMO yang dapat merugikan individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Kesimpulan

Fenomena FOMO yang mendorong maraknya judi online menjadi tantangan bagi masyarakat modern saat ini. Perlu ada kesadaran kolektif untuk mencegah dampak negatif ini yang dapat menggerogoti stabilitas sosial dan kesejahteraan individu. Edukasi efektif, dukungan kesehatan mental, dan penegakan hukum yang tegas harus menjadi bagian integral dari strategi untuk mengatasi masalah ini.

Dengan bekerja sama, kita dapat menciptakan lingkungan yang sehat bagi masyarakat dan generasi mendatang, mengurangi ketergantungan pada praktik perjudian yang membawa risiko besar.

Pengelolaan yang bijaksana dari satu kesan negatif menjadi hal yang bisa mempersatukan kita dalam menciptakan komunitas yang lebih baik dan mencegah maraknya perilaku perjudian di kalangan generasi muda.

Membangun kesadaran dan menyadari bahwa kita semua memiliki tanggung jawab bisa menciptakan perubahan yang berarti. Marilah kita bersama berkomitmen untuk mencegah FOMO menjadi pemicu kerugian lebih lanjut di tengah masyarakat.

Buat anda yang ingin mendapatkan berita terbaru dan tentunya ter-update setiap hari, POS VIRAL adalah pilihan terbaik buat anda.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *