FOPO (Fear Of Other People’s Opinion) Istilah Baru Selain FOMO

bagikan

FOPO Istilah ini merujuk pada kekhawatiran atau kecemasan yang dirasakan seseorang ketika mereka takut pada pendapat orang lain.

FOPO-(Fear-Of-Other-People's-Opinion)-Istilah-Baru-Selain-FOMO

Fopo adalah kekhawatiran atau ketakutan terhadap penilaian, kritik, atau opini orang lain terhadap diri kita. Ini mirip dengan beberapa konsep psikologis yang berkaitan dengan kekhawatiran sosial dan citra diri. Ketakutan atau kecemasan yang dirasakan seseorang mengenai bagaimana orang lain memandang mereka. Ini termasuk kekhawatiran tentang penilaian, kritik, atau evaluasi dari orang lain terhadap tindakan, keputusan, atau kepribadian mereka.

ASPEK-ASPEK FOPO

Individu yang mengalami FOPO sering merasa tertekan oleh kemungkinan penilaian negatif dari orang lain, baik dalam konteks sosial, profesional, atau pribadi. Ada keinginan yang kuat untuk mendapatkan persetujuan atau dukungan dari orang lain, dan ketakutan akan penolakan atau kritik. FOPO dapat mempengaruhi keputusan seseorang, membuat mereka lebih cenderung untuk mengubah tindakan atau pilihan mereka berdasarkan apa yang dipikirkan atau dikatakan oleh orang lain. Orang yang mengalami FOPO mungkin menghindari mengambil risiko atau melakukan sesuatu yang tidak biasa karena takut akan reaksi negatif.

Terus-menerus khawatir tentang opini orang lain dapat menyebabkan kecemasan, stres, dan mengurangi kepercayaan diri. Terlalu fokus pada penilaian orang lain dapat mengakibatkan rendahnya harga diri dan perasaan tidak puas dengan diri sendiri.

Baca Juga: Maraknya K-pop Membuat Generasi Muda Indonesia Menjadi Fomo

Strategi Mengatasi 

Strategi-Mengatasi
Strategi-Mengatasi

FOPO dan FOMO adalah sikap yang sama dalam konteks yang berbeda, yakni ketakutan terhadap opini orang lain, adalah perasaan umum yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan seseorang, dari pengambilan keputusan hingga kesejahteraan mental.

  1. Peningkatan Kesadaran Diri: Memahami bahwa tidak semua opini orang lain memiliki dampak yang sama pentingnya dapat membantu mengurangi kekhawatiran. Mengembangkan sikap positif terhadap diri sendiri dan menerima bahwa tidak semua orang akan setuju dengan keputusan atau kepribadian kita.
  2. Fokus pada Tujuan Pribadi: Mengidentifikasi dan fokus pada apa yang penting bagi diri sendiri, bukan hanya apa yang diharapkan oleh orang lain. Bekerja pada membangun kepercayaan diri dan mengandalkan penilaian diri sendiri daripada terus-menerus mencari validasi eksternal.
  3. Komunikasi Terbuka: Jika memungkinkan, berbicara dengan orang-orang yang dianggap penting dan mendiskusikan kekhawatiran tentang opini mereka dapat membantu memperjelas dan mengurangi stres. Menerima umpan balik yang membangun dan konstruktif daripada kritik yang merugikan.

Mengatasinya memerlukan pemahaman diri, kepercayaan diri, dan fokus pada apa yang benar-benar penting bagi diri sendiri. Dengan strategi yang tepat, seseorang dapat mengurangi dampak FOPO dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *