Jangan Salah, FOMO-JOMO Tak Melulu Soal Media Sosial

bagikan

FOMO dan JOMO bukan hanya tren internet atau istilah keren anak sekarang Ini bagaimana kita menjalani hidup di tengah banjir informasi dan tekanan sosial.

Jangan Salah, FOMO-JOMO Tak Melulu Soal Media Sosial
Banyak orang mengasosiasikannya dengan aktivitas di media sosial merasa tertinggal karena tidak ikut trend, atau bahagia karena memilih untuk tidak ambil bagian. Tapi sebenarnya, FOMO dan JOMO bukan sekadar soal feed Instagram atau story WhatsApp. Fenomena ini jauh lebih luas dan punya pengaruh besar dalam kehidupan sosial, mental, bahkan ekonomi kita.

tebak skor hadiah pulsa  

Mengenal Arti Sebenarnya FOMO dan JOMO

Secara sederhana, FOMO adalah rasa takut ketinggalan sesuatu yang dirasa penting atau menyenangkan. Bisa dalam bentuk acara, kesempatan, bahkan pembicaraan. FOMO muncul saat kita merasa seharusnya ada di sana, atau kenapa gue nggak ikut juga, ya? Di sisi lain, JOMO adalah bentuk kebahagiaan dan kedamaian ketika kita memilih untuk tidak ikut dan menikmati waktu sendiri tanpa rasa bersalah.

Meski istilah ini mulai populer sejak kemunculan media sosial, kenyataannya FOMO dan JOMO adalah bagian dari respons psikologis terhadap tekanan sosial yang bahkan sudah ada sebelum era digital.

FOMO di Kehidupan Nyata

Bayangkan situasi ini teman-teman kantormu sedang bahas event olahraga akhir pekan lalu yang ternyata seru banget. Kamu nggak datang karena lagi butuh istirahat di rumah. Tiba-tiba kamu merasa nyesel, bertanya-tanya, “Kenapa gue nggak ikut, ya?”.

Atau ketika semua orang di lingkaran pertemananmu mulai investasi di aset kripto, padahal kamu masih belum paham sepenuhnya. Rasanya seperti ketinggalan kereta.

Itu adalah contoh nyata dari FOMO yang tidak ada hubungannya langsung dengan media sosial, tapi tetap membuat kita merasa gelisah, tertekan, bahkan takut mengambil keputusan sendiri.

  • Takut ketinggalan gosip atau berita terbaru di kantor

  • Merasa harus ikut semua undangan acara agar tidak tersisih

  • Terdesak membeli sesuatu karena orang lain sudah punya

  • Takut ambil keputusan berbeda dari mayoritas

Dalam dunia kerja dan bisnis, FOMO juga bisa muncul saat seseorang merasa “tertinggal” karena belum naik jabatan, belum punya usaha sampingan, atau belum capai hal besar di usia tertentu. Sosial media hanya menjadi “kaca pembesar” dari rasa FOMO yang sebenarnya sudah ada di dalam diri banyak orang.

Baca Juga: 

Tips Kelola THR Lebaran Buat Anak Muda Agar Tak Cepat Habis, Jangan FOMO!

Mengatasi FOMO, Cara Menemukan Kebahagiaan di Era Digital

JOMO

JOMO
Sementara itu, JOMO hadir sebagai bentuk perlawanan terhadap tekanan sosial tersebut. JOMO bukan berarti mengasingkan diri atau anti-sosial, tapi lebih pada kesadaran untuk tidak perlu ikut semuanya demi menjaga kesehatan mental dan kehidupan yang seimbang.

Ketika kamu memilih untuk tidak ikut kumpul karena ingin menikmati malam tenang di rumah tanpa merasa bersalah itulah JOMO.

Saat kamu melihat tren baru tapi merasa tidak butuh ikut-ikutan dan tetap nyaman dengan apa yang kamu miliki itu juga JOMO.

  • Lebih selektif dalam memilih aktivitas yang sesuai kebutuhan

  • Menikmati waktu sendiri tanpa gangguan eksternal

  • Mengurangi stres karena tekanan sosial

  • Meningkatkan kualitas hidup lewat hidup yang lebih mindful

Ironisnya, di zaman serba cepat ini, JOMO bisa jadi kemewahan yang langka. Banyak orang sibuk mengejar tren, prestasi, atau pengakuan sosial, sampai lupa bahwa kebahagiaan bisa hadir dari ketenangan dan kesadaran diri.

FOMO dan JOMO Dalam Aspek Kehidupan Lain

Menariknya, konsep FOMO dan JOMO juga bisa ditemukan dalam berbagai aspek kehidupan:

1. Karier dan Pendidikan

Banyak orang memilih jurusan kuliah atau pekerjaan hanya karena “semua orang juga ambil itu.” Bahkan keputusan pindah kerja bisa dipicu karena melihat teman lain “sukses” di tempat baru. Padahal belum tentu itu cocok dengan minat atau nilai hidup kita.

Sebaliknya, JOMO memungkinkan kita fokus membangun karier dengan langkah realistis, bukan berdasarkan tekanan sosial.

2. Kehidupan Sosial

Pernah merasa bersalah karena nolak undangan nongkrong padahal kamu capek? Atau merasa harus hadir di semua acara agar tetap “dianggap eksis”?

Itulah jebakan FOMO. Di sinilah pentingnya JOMO: belajar berkata “tidak” demi menjaga energi dan hubungan yang sehat.

3. Keuangan

FOMO juga menjebak dalam urusan finansial. Misalnya, ikut investasi hanya karena teman untung besar, padahal belum paham risiko. Atau boros demi gaya hidup yang sesuai “standar sosial” meski kondisi keuangan belum stabil.

JOMO mengajarkan kita untuk puas dengan pencapaian sendiri dan mengambil keputusan berdasarkan kebutuhan nyata, bukan tren sesaat.

4. Percintaan

Banyak orang buru-buru cari pasangan karena merasa tertinggal dibanding teman yang sudah menikah. Padahal, setiap orang punya waktunya sendiri. Menikmati waktu sendiri dan mengenal diri lebih dalam sebelum menjalin hubungan, itulah bentuk JOMO dalam urusan asmara.

FOMO Tak Selalu Buruk, JOMO Bukan Alasan Untuk Menghindar

Penting diingat, FOMO dan JOMO bukan tentang mana yang lebih baik. Keduanya adalah respons manusiawi yang wajar. FOMO kadang bisa memicu semangat untuk berkembang, mencoba hal baru, dan memperluas jaringan sosial. Tapi ketika berlebihan, FOMO bisa menyebabkan kecemasan, overthinking, dan bahkan burnout.

JOMO bisa membantu menjaga batasan dan kesehatan mental. Tapi bila tidak seimbang, bisa berubah jadi sikap apatis atau menjauh dari lingkungan sosial.

Kuncinya adalah kesadaran dan keseimbangan. Bertanya pada diri sendiri:

  • “Apakah aku benar-benar ingin ini?”

  • “Apakah keputusan ini karena kebutuhan atau tekanan luar?”

  • “Apa dampaknya untuk mental, waktu, dan hidupku?”

Ketika kita mengenali motivasi di balik pilihan kita, maka FOMO atau JOMO tak lagi jadi ancaman, tapi alat untuk memahami diri dan hidup dengan lebih utuh.

Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang informasi FOMO PLUS yang akan kami berikan setiap harinya.


Sumber Informasi Gambar:

  • Gambar Pertama dari kompas.com
  • Gambar Kedua dari franciscotorreblanca.es

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *