Jangan Terjebak Investasi Karena FOMO, Kenali 5 Bahayanya!
Terjebak Investasi FOMO merupakan jebakan psikologis yang berbahaya dalam dunia investasi, terutama bagi investor muda dan pemula.
Terjebak FOMO dapat menimbulkan berbagai bahaya seperti pengambilan keputusan impulsif, kerugian modal signifikan, mengabaikan strategi jangka panjang, gangguan kesehatan mental, serta kesulitan mengelola keuangan pribadi.
Oleh karena itu, penting bagi setiap investor untuk mengenali gejala FOMO, membekali diri dengan literasi finansial yang memadai, dan menjalankan investasi dengan pendekatan yang lebih rasional dan terukur FOMO PLUS INDONESIA.
Apa Itu FOMO Dalam Investasi?
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out. Yaitu kecemasan atau rasa takut tertinggal peluang menguntungkan yang sedang tren di pasar.
Dalam konteks investasi, FOMO sering muncul ketika ada informasi atau cerita mengenai kenaikan harga suatu aset, seperti saham, kripto, atau properti, sehingga investor tergoda untuk segera membeli asset tersebut tanpa pertimbangan matang.
Perilaku ini dapat memicu keputusan investasi yang impulsif dan kurang rasional. Banyak investor membeli aset pada harga puncak karena takut melewatkan keuntungan besar, padahal risiko kerugian akibat penurunan harga sangat tinggi.
FOMO juga dapat dipicu oleh pengaruh media sosial yang memperlihatkan keberhasilan investasi orang lain secara glamor tanpa menceritakan risiko atau kerugian yang mungkin dialami.
1. Keputusan Investasi yang Impulsif dan Tidak Rasional
Salah satu dampak paling nyata dari FOMO adalah pengambilan keputusan yang didorong emosi ketakutan dan dorongan untuk segera bertindak, bukan berdasarkan analisis fundamental dan riset yang memadai.
Investor yang terjebak FOMO cenderung membeli aset tanpa memahami kondisi pasar, nilai wajar aset, dan potensi risiko ke depannya. Akibatnya, mereka sering membeli di harga tertinggi dan mengalami kerugian saat harga turun.
Contohnya, fenomena “pump and dump” di pasar kripto menunjukkan bagaimana sekelompok orang sengaja memanipulasi harga untuk menarik investor FOMO agar membeli di harga tinggi, kemudian menjual saham dengan cepat sehingga menyebabkan harga anjlok dan meninggalkan investor rugi besar.
2. Kehilangan Modal Signifikan
Investasi yang didasari FOMO berpotensi menyebabkan kerugian modal yang tidak sedikit. Membeli aset tanpa riset dan hanya karena ingin mendapatkan keuntungan cepat bisa membuat investor kehilangan sejumlah besar uang mereka.
Ketika harga aset yang diikuti tren turun drastis, investor yang terlalu cepat masuk tanpa persiapan matang bisa kehilangan modal awalnya, apalagi jika menggunakan dana pinjaman atau tabungan penting.
Selain itu, kerugian akibat investasi ilegal atau penipuan juga sangat rentan terjadi pada mereka yang terpengaruh FOMO dan terburu-buru berinvestasi pada produk yang tidak jelas keabsahannya.
Kerugian investasi ilegal di Indonesia tercatat mencapai Rp120,79 triliun pada 2022, salah satu penyebab utamanya adalah perilaku FOMO masyarakat yang terburu-buru mencari keuntungan tanpa pengetahuan cukup.
Baca Juga: Cara Menghindari Fomo dan Hidup Bahagia Tanpa Rasa Cemas
3. Mengabaikan Strategi Investasi Jangka Panjang
FOMO dapat membuat investor lengah terhadap strategi investasi yang sudah dirancang untuk jangka panjang. Alih-alih fokus pada tujuan dan profil risiko pribadi, investor yang terjebak FOMO sering berpaling pada tren yang sifatnya temporer dan spekulatif. Hal ini menyebabkan ketidakstabilan portofolio dan berpotensi merusak kebiasaan investasi yang disiplin dan konsisten.
Strategi investasi yang baik membutuhkan kesabaran, disiplin, dan analisis yang mendalam terhadap aset. Membeli hanya karena ikut-ikutan dan bukan atas dasar penelitian atau rekomendasi terpercaya dapat menghancurkan hasil investasi Anda dalam jangka waktu yang lebih panjang.
4. Gangguan Kesehatan Mental dan Stres Finansial
Dampak FOMO tidak hanya berpengaruh pada kondisi finansial, tapi juga kesehatan mental. Ketika investasi yang didasari FOMO tidak berjalan mulus dan mengalami kerugian, perasaan panik, stres, dan kecemasan dapat meningkat.
Kondisi ini juga dapat menyebabkan gangguan tidur, kelelahan, hingga depresi. Stres akibat kerugian investasi bahkan bisa merusak kualitas hidup dan hubungan sosial seseorang.
Selain itu, sifat mudah terpengaruh oleh hype dan tekanan sosial membuat investor sulit untuk mengambil keputusan yang tenang dan rasional, sehingga kesehatan fisik maupun mental dapat terganggu secara signifikan.
5. Kesulitan Mengelola Keuangan Pribadi dan Menabung
Kebiasaan investasi didorong FOMO juga berpotensi mengganggu pengelolaan keuangan pribadi. Uang yang seharusnya dialokasikan untuk kebutuhan penting, tabungan, atau dana pensiun bisa habis hanya untuk mengikuti tren investasi semata. Kondisi ini menghambat kemampuan menabung dan mengatur keuangan secara sehat, sehingga tujuan finansial jangka panjang sulit tercapai.
Bahkan, investor yang kurang bijak bisa terjerat dalam utang konsumtif, meminjam dana dengan bunga tinggi hanya demi bisa berinvestasi cepat mengikuti tren. Ini berisiko menambah beban finansial dan memperburuk stabilitas keuangan.
Cara Menghindari FOMO & Berinvestasi Dengan Bijak
Untuk mencegah bahaya FOMO dalam investasi, ada beberapa langkah yang bisa Anda terapkan agar keputusan investasi lebih rasional dan terukur:
- Kenali profil risiko dan tujuan investasi Anda. Pastikan investasi sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan finansial Anda, bukan karena sekadar ikut tren.
- Lakukan riset dan analisis mendalam sebelum membeli aset, termasuk mengevaluasi fundamental perusahaan, prospek pasar, dan nilai wajar aset tersebut.
- Jangan mudah terpengaruh hype atau ajakan orang lain, apalagi jika tanpa dasar yang kuat. Tetap fokus pada rencana investasi dan hindari pembelian impulsif.
- Gunakan uang dingin, yaitu dana yang tidak dipakai untuk kebutuhan pokok atau darurat, agar risiko kerugian tidak mengganggu kehidupan sehari-hari.
- Batasi penggunaan media sosial untuk menghindari tekanan emosional dan penyebaran informasi yang belum tentu valid.
Simak dan ikuti terus informasi terlengkap tentang informasi FOMO PLUS INDONESIA yang akan kami berikan setiap harinya.
- Gambar Pertama dari yogyakarta.kompas.com
- Gambar Kedua dari money.kompas.com