Mengatasi Foso Yang Merupakan Bentuk Lain Dari Fomo
Mengatasi Foso – Menurut Cortney Warren yang merupakan Psikolog bersertifikat, ia mengartikan Foso sebagai sebuah pengalaman orang yang bersantai, tetapi kesulitan untuk melepaskan diri dari tanggung jawab kesehariannya, dalam menikmati momen saat ini.
Menurut penelitian, lebih dari setengah dari penduduk di dunia, menggunakan media sosial. Dan orang dewasa setidaknya memeriksa satu platform setiap hari dan hal ini akan membuat ketagihan. Cortney Warren berkata bahwa seiring dengan semakin cepatnya waktu berjalan. Sehingga untuk mengabaikan perangkat elektronik di zaman sekarang apalagi ketika berpergian, pasti akan sangat sulit dan bukanlah hal yang mudah. Rasa kekhawatiran dan selalu mengecek perangkat Elektronik ketika di luar jam kerja merupakan perilaku orang yang terkena Foso.
Foso Terjadi Ke Generasi Muda
Menurut survei, Foso sering terjadi pada kalangan anak muda yang sudah bekerja kurang lebih 50% respon dari Gen z sekitar usia 18 sampai 27 tahun. Mereka mengaku memeriksa pesan dari pekerjaan ketika sedang berlibur ataupun berpergian. Sedangkan untuk orang dewasa yang berusia 59 hingga 77 tahun mereka hanya melakukan hal yang sama. Sekitaran 29% dari 100% yang melakukannya. Generasi Baby boomer menjadi dewasa jauh sebelum adanya handphone ataupun medsos. Sedangkan generasi Gen Z ataupun milenial sudah tumbuh beriringan dengan teknologi bahkan selalu terhubung.
Cara Mengatasi Foso Dengan Membuat Batasan
Ada juga sebagian orang yang lebih tegas dalam menetapkan kebijakan “tidak bekerja” ketika sedang berlibur. Seorang tenaga penjualan di sebuah perusahaan perangkat lunak yang berada di Singapura. Ia adalah Tan De Xun, mengatakan bahwa ketika dia berada di luar negeri, selain untuk keperluan navigasi, dia berusaha untuk tidak menyentuh handphonenya sekali pun. Karena masalah nomor satu yang dilakukan banyak orang yaitu mereka memperluas aplikasi bisnis mereka ke ponsel pribadi mereka sendiri, seperti Outlook dan Teams.
Walaupun demikian, dirinya mencatat bahwa sifat pekerjaan yang ia miliki memungkinkan untuk memutuskan hubungan dengan baik dan kembali bekerja hanya ketika liburannya berakhir. Namun tidak semua orang mempunyai pekerjaan yang memungkinkan mereka untuk bersantai sepenuhnya. Ada beberapa orang yang pekerjaannya memaksa ia untuk tetap mengecek perangkat elektronik seperti gmail ataupun yang sejenisnya. Walaupun begitu hal ini masih merupakan kasus yang berbeda untuk setiap orang dalam hal rasa takut untuk tidak menyentuh atau mematikan perangkat elektronik. “Sebagian orang mungkin menemukan bahwa FOSO membantu mereka untuk tetap termotivasi dan produktif dalam bekerja, bahkan ketika mereka sedang berlibur. Sementara orang lain melihatnya sebagai hal yang membuat stres”. Jadi foso itu lebih ke sifat alamiah manusia di bawah alam sadarnya yang telah terbiasa dalam sebuah pekerjaan. Dan takut akan ketinggalan informasi penting di suatu pekerjaan. jadi FOMO dan FOSO perbedaannya hanya di sebuah konteks saja.