Mengenal JOMO atau Kebalikan dari FOMO: Cara Hidup Bahagia

bagikan

Mengenal FOMO (Fear of Missing Out), yaitu ketakutan akan kehilangan momen berharga yang dialami orang lain.

Mengenal JOMO atau Kebalikan dari FOMO: Cara Hidup Bahagia

Dalam era digital yang serba cepat dan terhubung seperti saat ini, setiap gerakan dan aktivitas kita seolah terpantau oleh dunia. Komunikasi instan, media sosial, dan akses informasi yang tak terbatas membuat orang-orang merasa terus-menerus berada di bawah tekanan untuk tetap terlibat dan tidak ketinggalan.

Namun, ada sebuah konsep yang muncul sebagai kebalikan dari FOMO, yaitu JOMO (Joy of Missing Out), yang memberikan pendekatan baru untuk meraih kebahagiaan dalam hidup. Di bawah ini FOMO PLUS INDONESIA akan membahas secara mendalam tentang JOMO. Manfaat bagaimana cara hidup yang menekankan pada JOMO dapat meningkatkan kualitas hidup kita.

Apa Itu JOMO?

JOMO adalah singkatan dari Joy of Missing Out, yang dapat diartikan sebagai kebahagiaan ketika tidak terlibat. Dalam aktivitas tertentu atau ketika memilih untuk tidak mengikuti tren yang sedang populer. Konsep ini mengajak individu untuk merayakan momen-momen kecil dalam hidup sehari-hari tanpa merasa perlu untuk terus-menerus memantau kehidupan orang lain di media sosial.

Orang-orang yang menerapkan prinsip JOMO lebih fokus pada kebahagiaan yang ditemukan di dalam diri mereka sendiri daripada berusaha untuk memenuhi ekspektasi orang lain. JOMO muncul sebagai respons terhadap FOMO, yang sering kali menyebabkan orang merasa kurang berharga atau tidak berarti ketika mereka merasa ketinggalan.

Dengan JOMO, seseorang diajak untuk menikmati keheningan, kesendirian, dan menemukan makna dalam ruang pribadi mereka tanpa tekanan dari lingkungan sosial. Ini bukan tentang menjauhkan diri dari orang lain, melainkan lebih tentang menciptakan ruang bagi diri sendiri untuk berkembang dan menemukan kebahagiaan dalam pilihan yang diambil.

Penyebab Munculnya JOMO

Seiring dengan berkembangnya teknologi dan media sosial, semakin banyak orang yang merasakan dampak negatif dari kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain. JOMO muncul sebagai solusi untuk beberapa masalah berikut:

  • Kelelahan Sosial: Keterhubungan yang terus-menerus dapat menyebabkan kelelahan mental dan emosional. Banyak orang merasa terbebani oleh keharusan untuk selalu dapat dijangkau, sering kali menyebabkan stres dan kecemasan.
  • Keterpakuan pada Media Sosial: FOMO sering kali berasal dari media sosial, di mana foto dan video momen-momen bahagia orang lain sering diposting. Hal ini menciptakan perasaan bahwa hidup orang lain lebih menarik, yang pada gilirannya dapat mengurangi rasa syukur terhadap kehidupan kita sendiri.
  • Tingkat Ekspektasi yang Tinggi: Dalam masyarakat yang sangat kompetitif, sering kali kita merasa harus memenuhi harapan yang terlalu tinggi, baik dari diri sendiri maupun dari orang lain. JOMO mengajarkan kita untuk melepaskan tekanan tersebut dan memahami bahwa tidaklah apa-apa untuk tidak terlibat dalam semua aspek kehidupan sosial.

posviral hadir di saluran wahtsapp JOIN CHANNEL

Manfaat Mengadopsi Konsep JOMO

Menerapkan JOMO dalam kehidupan sehari-hari memiliki banyak manfaat. Berikut adalah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan mengadopsi prinsip JOMO:

  • Meningkatkan Kesehatan Mental: Dengan melepaskan tekanan untuk berpartisipasi dalam semuanya, kita dapat meredakan kecemasan dan stres. JOMO mengajak kita untuk lebih mengapresiasi momen-momen kecil dan menemukan kebahagiaan dalam kesederhanaan.
  • Menumbuhkan Rasa Syukur: Ketika kita berhenti membandingkan hidup kita dengan orang lain, kita mulai menyadari betapa berartinya hidup kita sendiri. JOMO membantu kita lebih fokus pada hal-hal positif yang kita miliki.
  • Mendorong Kemandirian dan Kreativitas: Dengan mengurangi ketergantungan pada apa yang dilakukan orang lain, kita merangsang pikiran kreatif kita. JOMO memberi kita kebebasan untuk mengeksplorasi ketertarikan dan passion kita sendiri, tanpa gangguan dari lingkungan.
  • Meningkatkan Kualitas Hubungan: Alih-alih terjebak dalam kerumunan partai atau acara sosial yang tidak memberikan kebahagiaan. Dengan JOMO kita lebih cenderung menghabiskan waktu berkualitas dengan orang-orang terdekat yang benar-benar berarti bagi kita.
  • Mengembangkan Keseimbangan Hidup: JOMO mengajarkan kita pentingnya menyeimbangkan kegiatan sosial dan waktu untuk diri sendiri. Ini membantu kita menjaga stamina mental dan emosional, sehingga kita memiliki cukup energi untuk menghadapi tantangan sehari-hari.

Baca Juga: Mengapa Gen Z Bisa Miskin Karena Doom Spending? Ini Dia Faktanya!

Cara Menerapkan JOMO dalam Kehidupan Sehari-hari

Cara Menerapkan JOMO dalam Kehidupan Sehari-hari

Menerapkan JOMO dalam hidup sehari-hari tidaklah sulit, tetapi memerlukan kesadaran dan keputusan untuk bertindak. Berikut adalah beberapa cara untuk mengadopsi prinsip JOMO dalam rutinitas Anda:

  • Batasi Waktu Menggunakan Media Sosial: Atur waktu yang Anda habiskan di media sosial dan usahakan untuk tidak membuka aplikasi tersebut secara berlebihan. Anda bisa menjadwalkan waktu tertentu setiap harinya untuk mengecek media sosial. Menggantikan waktu tersebut dengan kegiatan lain yang lebih produktif atau menyenangkan.
  • Ciptakan Rutinitas “Digital Detox”: Luangkan waktu untuk menjauh dari perangkat digital. Hal ini bisa dilakukan dengan tidak membawa ponsel saat berkumpul dengan keluarga atau teman, atau menentukan satu hari dalam seminggu tanpa media sosial.
  • Fokus pada Hal yang Membuat Anda Bahagia: Alih-alih membandingkan diri dengan orang lain, cari aktivitas yang memberikan kebahagiaan bagi Anda. Ini bisa berupa hobi, olahraga, membaca, menulis, atau hal-hal lain yang Anda sukai.
  • Belajar Mengatakan Tidak: Jangan ragu untuk menolak undangan atau kegiatan yang tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda. Prioritaskan hal-hal yang benar-benar penting dan memberikan makna dalam hidup Anda.
  • Luangkan Waktu untuk Refleksi Diri: Sisihkan waktu untuk merenungkan apa yang Anda inginkan dalam hidup. Hal ini bisa dilakukan dengan journaling atau meditasi, yang dapat membantu Anda memahami nilai-nilai dan aspirasi Anda sendiri.
  • Hargai Momen Kecil: Alih-alih mengharapkan momen besar yang dramatis, pelajari untuk menghargai kebahagiaan dalam hal-hal sederhana. Nikmati secangkir kopi di pagi hari, berjalan-jalan di taman, atau menghabiskan waktu dengan orang yang Anda cintai.

JOMO: Jalan Menuju Kebahagiaan Sejati

​Dengan memilih JOMO daripada FOMO, kita memberi diri kita izin untuk menikmati hidup dengan cara yang lebih tulus. Kebahagiaan sejati tidak bergantung pada apa yang dilakukan orang lain atau seberapa banyak kita terlibat dalam aktivitas sosial. Sebaliknya, kebahagiaan adalah tentang menemukan makna dan kepuasan dalam diri kita sendiri.

JOMO mengajak kita untuk menyadari bahwa tidak ada yang salah dengan melewatkan undangan. Sosialisasi tertentu atau memilih untuk bersantai di rumah daripada menghadiri pesta. Apa yang sebenarnya penting adalah bagaimana kita merasa tentang keputusan kita sendiri dan apakah keputusan tersebut membuat kita lebih bahagia.

Kesimpulan

Menerapkan konsep JOMO dalam hidup sehari-hari dapat menjadikan hidup kita lebih bermakna dan bahagia. Dengan mengurangi tekanan sosial dan memberikan ruang bagi diri kita untuk berkembang, kita dapat menemukan kebahagiaan dalam pilihan yang kita buat. Sebagai alternatif dari FOMO, JOMO memberi kita kebebasan untuk mengeksplorasi dan merayakan kehidupan kita dengan cara yang lebih autentik.

Jadi, mulailah mengadopsi JOMO dalam rutinitas hidup Anda dan nikmati kebahagiaan yang datang dari dalam diri, tanpa perlu merasakan tekanan untuk selalu terlibat. Ingatlah bahwa kebahagiaan adalah perjalanan. Dengan memilih untuk mengikuti jalan kita sendiri, kita dapat menciptakan kehidupan yang lebih memuaskan dan seimbang. Ikutin terus berita viral hari tentang JOMO atau kebalikan dari FOMO hannya dengan mengklik link berikut ini KEPPOO INDONESIA.

Similar Posts

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *